-->
Kisah Pak Nurhadi, Dari Tukang Pijat Sampai Jadi Capres Guyonan
Kisah Pak Nurhadi, Dari Tukang Pijat Sampai Jadi Capres Guyonan

Kisah Pak Nurhadi, Dari Tukang Pijat Sampai Jadi Capres Guyonan

pppppp
Nurhadi, warga Desa Gulangtepos RT 6 RW 4 Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah menjadi perbincangan di dunia sosial akhir-akhir ini. Pria yang kesehariannya sebagai tukang pijat kesehatan dan penjual jus herbal itu mendadak menjadi figur calon presiden guyonan.

Pria kelahiran tahun 1969 itu mendadak terpapang di mana-mana. Ia dipasangkan dengan Aldo sebagai cawapresnya. Mereka diusung oleh “Koalisi Indonesia Tronjal Tronjol Maha Asik”. Pasangan itu juga mendapat nomor urut 10.

Nurhadi, bapak empat anak itu menjelaskan awalnya ia membentuk sebuah komunitas yang dinamakan komunitas angka 10. Di komunitas itu, ia sering mengunggah kata-kata bijak untuk memberikan motiviasi kepada anggotanya. Bahkan anggota yang mengikuti komunitas itu terbilang banyak. Sampai ribuan.

“Kemudian ada yang ngaku fans saya dari Sleman Jogja. Ia mengikuti akun saya. Katanya saya lucu dan menginpiriasi dari kata-kata yang sering saya unggah di media sosial atau di komunitas itu,” jelasanya

Baru kemudian, ia ditawari pemuda itu (cikal bakal tim sukses Nurhadi - Aldo) untuk dibantu perekonomian. Yakni dengan memviralkan dia sebagai calon presiden guyonan.

Caranya, Tim Sukses mengurus desain, promosi dan marketing untuk akun Nurhadi - Aldo. Dan Pak Nurhadi mengurus produksi dan pemesanan merchandise, dan mendapatkan semua keuntungan merchandise tersebut.

Penjualan merchandise seperti kaos kampanye, diurus langsung oleh pak Nurhadi.

“Motivasinya kita semua tahu lah. Dua kubu capres dan cawapres ini kan sedang saling serang. Asal tidak melanggar agama atau negara saya perbolehkan,” ungkapnya.

Meskipun saat ini, pak Nurhadi viral di media sosial ia tidak lantas melupakan sebagai tukang pijat kesehatan. Ia tetap menjadi tukang pijat kesehatan. Ia mengaku sudah bekerja menjadi tukang pijat kesehatan selama 15 tahun. Kini ia memiliki kios pijat yang terletak di Pasar Brayung Kecamatan Mejobo. Kiosnya itu buka setiap hari.

“Dulunya sebelum menjadi tukang pijat kesehatan ya kerja macam-macam. Mulai dari grafer kaca hingga seperti sekarang ini. Selain di kios ini, saya juga sering keliling. Apabila ada yang minta dipijat ya saya datang. Bahkan saya pernah mijet seluruh Indonesia. Karena teman saya banyak,” jelasnya.

Untuk itu, pak Nurhadi ini berharap siapapun capres-cawapres yang nantinya terpilih menjadi presiden dan wakil presiden Indonesia agar bekerja yang terbaik. Yakni amanah adil dan bijaksana.

“Bukan hanya seorang presiden saja. Melainkan bagi kita semua untuk menjadi terbaik. Semoga Indonesia menjadi terbaik siapapun presidennya,” tambahnya.

=============================================

Sekilas Tentang Pak Aldo

Pak Aldo Suparman berasal dari Cirebon, Beliau merupakan seorang Sarjana Hukum. Akun pak Aldo yang asli telah dinonaktifkan tanpa sebab.

=============================================

Dibalik Akun Fanpage Nurhadi - Aldo

Nurhadi-Aldo adalah pasangan calon presiden dan wakil presiden fiktif yang diciptakan oleh delapan pemuda (tim sukses) berusia dari 17-23 tahun yang tinggal di beberapa kota di Indonesia yang merasa gerah dengan kampanye hitam yang banyak terjadi di panggung politik Indonesia.

"Di berbagai sosial media sekarang banyak kampanye hitam saling menjelekkan. Masyarakat mulai terkotak-kotak. Nurhadi-Aldo hadir untuk meredam itu, untuk meredam konflik antar kubu," kata salah satu anggota Tim Sukses Nurhadi-Aldo

"Kami sepakat dan setuju bahwa ini memang gerakan selain meredam konflik politik tapi juga membantu Pak Nurhadi," kata dia.

Tim Sukses menyatakan tidak mengambil keuntungan finansial dari populernya akun ini. Sedangkan pak Nurhadi tidak ikut campur dalam program kampanye dan materi yang ada di akun-akun Nurhadi-Aldo.

Akun ini tak ingin sekadar menjadi akun shitposting, tapi juga punya tujuan. Kampanye Nurhadi-Aldo adalah cara mereka menyampaikan kritik untuk pemerintah dan politisi di Indonesia.

"Ketika Nurhadi keluar dalam bentuk banyolan, di dalamnya ada pesan untuk masyarakat," kata dia.

Pesan itu, adalah untuk meminta masyarakat Indonesia tidak gampang dipengaruhi oleh politisi yang membuat warga jadi terpecah belah dan saling bermusuhan.

"Ada banyak yang bisa kita kritik, ada pemerintah, politisi, dari pada berantem sesama rakyat. Karena tidak mengubah apa-apa kalau sesama rakyat saling berantem," kata dia.

Terutama permusuhan antara rakyat itu, yang bisa diamati melalui media sosial.

"Kalau kita lihat di kolom komentar partai politik, pasti ada debat ini itu. Di kolom komentar Nurhadi-Aldo, tidak ada pertengkaran. Adem ayem, semua orang tertawa".

Akun ini pun kerap kali dikaitkan dengan salah satu calon presiden, dan dituduh sebagai sebuah pengalihan isu.

"Tuduhan ini datang dari kedua kubu. Kami biasa saja, malah kami balas dengan komentar lucu," kata dia. Mereka pun segera memberikan klarifikasi jika nama Nurhadi-Aldo digunakan untuk politik.

Tim Sukses yang terdiri atas beberapa pengelola akun candaan, meme dan shitpost ini pun belum pernah bertemu satu sama lain. Setelah memutuskan untuk "berkoalisi", semua komunikasi dilakukan via online.

"Gerakan ini tanpa modal sama sekali, tapi bisa dikenal banyak orang. Politikus zaman sekarang bisa mengeluarkan dana miliaran, tapi ini nol rupiah. Kami swadaya sendiri, dengan kuota sendiri, wifi sendiri," kata dia.

Meski demikian, mereka punya pembagian tugas yang jelas. Siapa yang bertugas mendesain, membuat strategi marketing, maupun menjadi editor.

Konten Bernada Mesum

Sebagian besar konten kampanye Nurhadi-Aldo mengandung konten yang bernada mesum, dari singkatan nama mereka sampai partai pengusungnya.

Tim sukses mengakui nada mesum di posting Nurhadi-Aldo adalah salah satu bentuk strategi marketing.

"Dari pengamatan kami di akun media sosial pasangan calon dan politikus, ketika ada orang yang berkomentar sesuatu yang syur, debat itu akan damai dan teralihkan membahas hal-hal syur itu," kata anggota tim sukses.

Singkatan-singkatan bernada mesum juga dipakai untuk menarik perhatian. Dengan cara ini, mereka yakin bahwa akun Nurhadi-Aldo akan viral.

Selain konten bernada "syur", Nurhadi-Aldo juga tak segan membahas topik-topik lain yang dianggap sensitif, misalnya tentang isu-isu kiri, legalisasi ganja, maupun isu kristenisasi.

"Karena kami membungkusnya dengan humor. Jadi lucu sih kalau dianggapnya serius. Itu bisa menimbulkan pemikiran baru bahwa pasti ada yang salah kalau bercanda tapi dianggap serius,"

Hal-hal yang ingin disampaikan, diselipkan dalam humor, dan pesan pesan tersembunyi dibungkus dalam candaan.

"Meskipun kami menghibur, kami tetap tidak lupa menyampaikan edukasi dan kritik di dalamnya."

Ke depan, Nurhadi-Aldo masih akan tetap mewarnai media sosial. "Ke depan belum tahu, yang jelas kami tetap pada tujuan untuk menghibur dan memberi edukasi. Dan kami akan tetap tidak memihak salah satu calon," .

Baca juga:

Admin
Menyajikan berita akurat langsung dari sumbernya, cepat, dan terpercaya. Jangan lupa klik subscribe untuk langganan berita terbaru setiap harinya!